3 Cara Menghitung Kebutuhan Scaffolding 1 Set & Harga Sewa 2022

Cara Menghitung Kebutuhan Scaffolding – Dalam proses pembangunan ataupun konstruksi pastinya kalian pernah mendengar namanya scaffolding. Pada dasarnya scaffolding memiliki peranan penting untuk menyangga bangunan, pekerja maupun alat konstruksi. Secara langsung scaffolding akan mempermudah dalam proses pembangunan karena jadi cepat selesai.

Kemudian bagaimanakah cara menghitung kebutuhan scaffolding? Seperti cara menghitung kebutuhan aspal, kalian dapat menggunakan rumus supaya hasilnya akan lebih akurat. Hal yang pertama harus dilihat adalah bahan pembuat scaffolding dimana terdiri dari alumunium, galvanis dan paling banyak masyarakat Indonesia memakai bambu.

Selain bambu harganya lebih murah, ketahanannya juga lebih baik meskipun tidak dapat disandingkan dengan galvanis. Namun karena perkembangan jaman kini scaffolding memakai bahan logam dan sistem modular yaitu bisa bongkar pasang sehingga lebih praktis digunakan. Kemudian banyak orang mencari harga sewa scaffolding karena mampu menghemat lebih banyak biaya dalam proses konstruksi.

1 set scaffolding biasanya disewakan oleh konstruktor sehingga kita tinggal menghitung kebutuhan berdasarkan bangunannya. Kemudian pemasangan scaffolding juga mudah karena sudah ada tempat dan kunciannya. 1 set scaffolding berapa meter? Tinggi scaffolding cukup beragam mulai 1,2m, 1,5m, 1,8m, 2,1m bahkan ada yang lebih dari 15m sehingga dapat digunakan untuk berbagai konstruksi.

Cara Menghitung Kebutuhan Scaffolding

Apabila berminat membeli maka bisa melakukan analisa harga satuan scaffolding, namun kami sarankan sewa karena biayanya jauh lebih terjangkau. Kemudian pemasangannya juga akan jauh lebih mudah dibandingkan bambu sehingga mampu menghemat waktu pengerjaan.

Apa itu Scaffolding

Scaffolding adalah perancah atau struktur sementara bangunan yang dipakai menyangga pekerja, material ataupun alat konstruksi. Scaffolding mampu menopang bangunan ketika belum stabil berdiri sampai dengan kering. Bahan scaffolding pada umumnya terbuat dari pipa ataupun tabung logam dimana memiliki kekuatan lebih baik dibandingkan kayu/bambu.

Scaffolding menggunakan sistem modular dimana bisa dibongkar pasang sesuai kebutuhan konstruksi. Biasanya ketika bangunannya sudah lebih dari 2 meter maka menggunakan scaffolding supaya dapat menjangkau semua bagian. Kemudian terdapat 3 jenis scaffolding yang sering dijumpai diantaranya sebagai berikut.

  • Supported scaffolding : merupakan struktur penyangga menggunakan rangka dengan bahan pipa besi. Bagiannya terdiri dari rangka utama, rangka horizontal, sambungan, papan, bagian penahan berbentuk silang, roda kaki dan bagian kaki scaffolding.
  • Suspended scaffolding : adalah struktur penyangga yang digantung memakai sling baja dan tidak memerlukan kerangka. Dalam operasionalnya scaffolding jenis ini dapat diturunkan atau dinaikkan memakai katrol listrik sehingga mudah disesuaikan dengan ketinggian bangunan.
  • Aerial Lifts : adalah platform kerja untuk mengangkat pekerja sehingga disebut man basket/keranjang manusia. Memiliki bentuk lebih kecil dibandingkan suspended scaffolding kemudian penyangganya memakai sistem hidrolik sehingga dapat dengan mudah naik turun.

Cara Menghitung Kebutuhan Scaffolding

Pada dasarnya cara menghitung kebutuhan scaffolding memang tidak dapat sembarangan karena mempengaruhi keselamatan pekerja. Pada dasarnya bahan scaffolding memang wajib dibuat dari material kokoh sehingga ketahanannya dapat diandalkan. Kemudian bagian scaffolding juga tidak diperbolehkan bengkok karena mengurangi kekuatan tumpuannya.

Usahakan juga memilih scaffolding sesuai konstruksi mulai dari ukuran sampai dengan keadaan medannya. Hindari juga scaffolding yang sudah bocor atau tidak kedap air karena bisa jadi air hujan dapat tertampun dan mengurangi kekuatannya. Sebagai referensi silahkan simak beberapa cara menghitung kebutuhan scaffolding dibawah ini.

1. Cara Menghitung Kebutuhan Scaffolding Dengan Mapping

Pertama adalah cara menghitung kebutuhan scaffolding dengan mapping yaitu mengikuti gambar dari bangunannya. Kalian dapat memperhitungkan berdasarkan ukuran tinggi struktur konstruksinya, memang dibutuhkan ketelitian karena sketsa kadang mengalami perubahan. Patokannya adalah luas scaffolding standar yaitu 1,2m x 1,8m x 1,7m.

Kemudian kalian juga bisa menyesuaikannya dengan ukuran u head ataupun jack base sehingga mendapatkan gambaran secara akurat. Kebanyakan metode mapping memang berdasarkan perkiraan sehingga bisa jadi pada lapangan akan ada perbedaan.

2. Menghitung Kebutuhan Scaffolding Untuk Plat Lantai & Balok

Berikutnya adalah cara menghitung kebutuhan scaffolding ketika akan mengerjakan konstruksi plat lantai dan juga balok. Pertama kalian perlu memberikan prioritas membuat balok terlebih dahulu, setelahnya barulah keplat lantai. Dalam hal ini scaffolding akan dihitung dari volume ruangan yang ada dibawah bagian bekisting. Rumusnya sebagai berikut.

Rumus = Volume Ruangan : Volume Scaffolding

Misalkan kalian ingin menghitung ruangan dengan panjang 5m, lebar 10m dan tinggi 3m. Langkahnya hanya perlu mengkalian semuanya kedalam perhitungan volume ruangan, hasilnya akan dibagi ke volume scaffolding sebagai berikut.

  • Volume ruangan = 5m x 10m x 3m =150m³
  • Volume scaffolding = 3,6m³
  • Kebutuhan scaffolding = 150m³ : 3,6m³ = 41,6 atau 42 set

3. Perhitungan Scaffolding Untuk Mengecat Dinding & Memasang Bata

Berikutnya adalah perhitungan ketika akan mengecat dinding ataupun memasang bata. Perhitungannya cukup beda karena berdasarkan luas bukannya volume karena yang dihitung adalah permukaannya. Cara menghitung akan menggunakan rumus luas sebagai berikut.

Rumus = Luas Permukaan : Luas Scaffolding

Sebagai contohnya kalian akan melakukan pekerjaan dengan panjang 5m dan lebarnya 3m. Kemudikan ukuran scaffolding yang digunakan adalah 1,8m x 1,7m. Maka untuk menghitung kebutuhan scaffolding sebagai berikut.

  • Luas permukaan = 5m x 3m = 15m²
  • Luas scaffolding = 1,8m x 1,7m = 3,06m²
  • Kebutuhan scaffolding = 15m² : 3,06m² = 4,9 atau 5 set

Harga Sewa Scaffolding & Beli 1 Set

Setelah memahami cara menghitung kebutuhan scaffolding tinggal kalian memutuskan untuk membeli ataupun sewa per set. Pastinya kami lebih menyarankan untuk sewa scaffolding karena biayanya lebih murah dan ketika selesai konstruksi dapat dikembalikan. Sebagai referensi berikutnya ini harga sewa cara scaffolding 1 set dan biaya sewanya tiap part.

Jenis ScaffoldingUkuranHarga 1 SetHarga Sewa Tiap Part
Pipa Galvanis1,5 inch, 2400mm, 6mRp.423.500 
Pipa Galvanis1,5 inch, 3200mm, 6mRp.491.000 
Galvanis170cmRp.658.000 
Galvanis190cmRp.758.000 
Ladder190cmRp.490.000 
Ladder Galvanis190cmRp.786.500 
Youngman1mRp.20.000.000 
Krisbow Aluminium6,85mRp.19.526.000 
Join Pin  Rp.7600
U-Head40cm Rp.10.300
Jack Base40cm Rp.10.300
Jack Base60cm Rp.11.200
U-Head60cm Rp.11.600
Cross Brace190cm Rp.12.500
Cross Brace220cm Rp.12.600
Leader Frame90cm Rp.15.500
Main Frame170cm Rp.17.400
Main Frame190cm Rp.17.500
Catwalk  Rp.49.700
Pipa Support  Rp.55.600
Roller  Rp.55.600
Stair Frame  Rp.65.300

Dengan memahami cara menghitung kebutuhan scaffolding maka kalian dapat menentukan sendiri sesuai konstruksi bangunannya. Selain lebih aman baik untuk pekerja, alat ataupun material bangunan, scaffolding juga dapat dipasang secara mudah dan bekerja pada berbagai ketinggian.

Juga sangat cocok untuk menopang bangunan yang belum sepenuhnya kering sehingga meminimalisir resiko roboh ataupun mengalami kerusakan. Sekian penjelasan ahlikuli.com mengenai cara menghitung kebutuhan scaffolding, semoga dapat membantu kalian.

Tinggalkan komentar